Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

Hidup Dalam Genggaman kolonial Indonesia di Papua

Gambar
"OPINI"  Di tulis oleh : Bung-Amo Genggaman Hegemoni dunia khususnya di bumi papua selalu ada dalam konflik antara kedua pihak, Melihat latar belakang kehidupan Rakyat tertindas oleh penguasa negara. Seorang tidak berdaya selalu menindasi dibumi ibu pertiwi. perjalanan hidup dalam genggaman Hegemoni dunia papua dengan nasihat orangtua bahwa kami datang dan tidak kembali. kami tinggal dan bersama orang pendatang untuk tinggal sampei titik darah, melihat dari realita genggaman Hegemoni  dunia khususnya di tanah ibu pertiwi bumi cenderawasih, sehingga seluruh pengalaman tenaga kami di persembahkan untuk masyarakat papua dan negeri ini. Penulis mengaku dan melihat masalah yang terjadi di papua kadang orang-orang mengebut papua tanah damai, tetapi tidak menemukan hal itu. Papua tanah surga tetapi melihat realita latar belakang selalu di tindasi oleh manusia tak punya akal. Dan pemilik tanah making habis dan semaking meningkat. Sedangkan kelahiran berkurang menurutnya s...

Setiap Insan Tak terluput dari kisah Nyata

Gambar
"Opini" Kisah Nyata Beberapa Dekade Silam! Dok foto: Dikala itu berawal putih abu-abu di lagari Jaya, Distrik Makimi, Kab Nabire Papua. Setiap insan tak terluput dari kisah nyata dalam kehidupan setiap insan. Namun dikala itu penulis opini berawal menginjak kaki di daerah panas nabire papua. Sebuah evolusi manusia perlahan-lahan disetiap kala akan berubah-ubah menjadi tua, itulah realita hidup manusia diatas muka bumi yang sang niscaya allah menitipkan tuk mengola dan menikmati alampa. Rasa tidak nyaman dalam rana kognitif kehidupan dikala itu, namun karena pengaruh lingkungan teman sebaya tak seutuh sebelumnya yang ku pernah alami. Kadangkala kupernah berpikir bahwa insan tak menyelesaikan tuk sebuh beban berat, Tapi itulah bagian dari kehidupan setiap insan.  Dikala itu Komitmen bahwa walaupun banyak kendala, persoalan, maupun problem datang, aku tetap pada rana perjuangan hidup itulah prinsipku kala itu. Setiap insan yang melakukan pekerjaan tentu memiliki baya...

Opini

Gambar
" Opini" agus gobai Dok foto: Usai kegiatan pembelajaran di salah satu perguruan tinggi negeri di papua.  Perjuangan tanpa pengorbanan ibaratnya Motor tanpa bensin. Semestinya sang pejuang hidup mengorbankan waktu demi tujuanmu pasti ibaratnya akan sukses. Kesuksesan bukanlah suatu kebetulan, kesuksesan berasal dari kerja keras, kegigihan, keinginan belajar, dan pengorbanan demi cita-cita yang akan capai. Percayalah, tidak ada pengorbanan yang sia-sia dari usaha sekecil apa pun, ketika insan berada pada kepala dalam rana kognitif penampung. Semestinya akan ada pengorbanan yang di korbankan oleh sang kepala. Kadangkala insan berfikir bahwa saya tidak bisa menyelesaikan beban berat yang berikan kepadaku tetapi Yakin dan percaya bahwa sang niscaya allah menuntung dalam tugas dan tanggung jawab itu "kunci". Setiap insan ucapkan Saya bisa, anda bisa, dan kita semua bisa tetapi tanpa bukti nyata di lapangan ibaratnya tak rasa kepercayaan diri. Realita perjuang...

Realitas negri penjajah

Gambar
"Opini" @gus gobai Dok foto : Dikala itu sudut kota numbai, Jayapura Papua. Aku ingin Menikmati keindahan alam sekitarku port numbay tapi redup alam disekitarku. Ujung bumi penguasa negara +62 sejak puluhan tahun silam hingga kini senja malam menaungi hadapan sang rakyat Jelata. Detak Jantung rakyat Jelata tangis dan alam sekitar pun, tak ada lampu untuk mengalahkan,  pengaruh hegemoni melanda alam sekitarnya. Upaya genosida dibumi alam sekitarnya tiada henti dimana-mana ujung bumi dibawa naungan penguasa +62 sedang berlangsun, dibalik semua penindasan akan ada harapan. Aspirasi rakyat tertindas selalu saja kelabuhi oknum tertentu, dibalik itu musnahkan pemilik ulayat. Akankah semua ini reda pada waktuNya.  Dampak buruk terhadap rakyat Jelata juga bisa dilihat pada operasi penguasa dimana-mana sedang terjadi dibumi kini. Penghancuran nilai budaya dan nilai seni Rakyat Jelata. Awal penghancuran kebudayaan orang papua oleh penguasa negara +62, sejak melanda hegemoni...

Berpikir kritis

Gambar
"Opini" @gus gobai Dok foto: Kala itu Dok II salah satu gubuk tua. Berpikir kritis status almamater untuk menuju pada harapan yang diimpikan oleh sang pejuan hidup. Merubah daya berpikir kritis menuju revolusi Industri 5.0. Hidup insan tidak terluput dari sebuah tantangan, persoalan, kendalah kognitif dalam rana Perjuangan hidup oleh sang pejuan. Seringkali kita mendengar, insan tidak bisa menemukan kesuksesan karena memenuhi hambatan-hambatan. Jika sang pejuang hidup menghadapi problem sebagai kendala, maka hidup akan bertambah berat. Bahkan berhenti atau terputus. Lain halnya jika kita memandang permasalahan sebagai tantangan. Semakin banyak tantangan akan membuat kita semakin kuat. Dan tidak akan goyah jika setiap tantangan tersebut datang setiap kala. Akan terasa indah jika kita berhasil melewati dan mengelesaikannya. Sadarilah bahwa semua yang terjadi dalam kehidupan insan adalah kehendak allah. Sang pejuang hidup wajib menjalani serta berikhtiar menemukan ja...

Opini

Gambar
" OPINI" Oleh AGUS GOBAI Dok foto: Dikala itu sedang menelusuri kayu bakar Koya utara, Jayapura Papua. Setiap makhluk hidup masuk pada rana kognitif perjuangan hidup, entah Perjuangan yang mengaitkan dengan cita-cita setiap insan maupun perjuangan hak ulayat setiap bangsa semestinya butuh kala yang sangat panjan. Ketika kita menargetkan kala, pastinya belum tentu kapan ketargetan itu mencapai kala yang tepat. Tetapi perjuangan butuh proses memakan kala untuk menyelesaikan cita-cita yang di impikan setiap insan. Jika sang pejuang hidup mengandalkan sang niscaya pastinya, akan menyelesaikan agenda sang niscaya. Semestinya keimanan hidup ini mengarah pada kognitif dunia keimanan mustinya perjuangan tanpa belaka. Realita kehidupan dunia fana, bagaikan ombak besar lautan pasifik. Ketika ombak besar tersebut menanda disebuah pantai skouw mabo pasifik, itu hanya sementara menanda samudra tersebut. Tetapi ada kalanya ombak besar akan teduh. Sang pejuang hidup tangis tiada...

Pelantikan BP. Baru IPPMMAR WUBWE SE-JAYAPURA dan Pembubaran Panitia Formatur 2022

Gambar
IKATAN PEMUDA PELAJAR MAHASISWA/I DAN MASYARAKAT RAYONG "WEGAMO,UGAMO,BOBA,WOGE, DAN EGEIDA" (IPPMMAR WUBWE) SE-KOTA STUDI JAYAPURA Telah mengadakan kegiatan Pelantikan Badan Pengurus Baru Periode 2022/2024 dan pembubaran panitia formatur tahun 2022. Pada tanggal, 16 April 2022 Keterangan pictures : Seusai kegiatan Pelantikan Badan Pengurus baru dan pembubaran panitia formatur. "Opini" Tentang Realita Kepanitiaan Tersebut. "Aku bertanggung jawab atas pikiranku, maka kuharus bertanggung jawab atas semua perbuatanmu" Jika kita ingin meraih sesuatu, bersegeralah membuat peta apa yang harus kita lakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Jika kita enggan bersusah payah untuk tujuan kita, maka janganlah membuat rencana atau jangan pernah berpikir tentang sesuatu yang inginkan. Tepatilah rencana yang sudah tertata, jangan menunda atau membiarkannya menjadi ilusi tanpa arti. Seringkali kita telah menyusun rencana untuk mengerjakan sesuatu hingga selesai ...